Kelompok 9 (Kelas Ganjil)
Ketua :
WICAKSONO AJI WINAHYU (13-047)
Profil
Sekolah
Nama
Sekolah : SDN No. 060922
Alamat
Sekolah : Jl. Kemuning Tj. Rejo
Didirikan
Tahun : 1973
Kabupaten : Medan
Kecamatan : Medan Sunggal
Jumlah
Kelas : 12
Uang
Sekolah : --/--
Gaji
Guru : Rp 2.950.000 s/d Rp 3.900.000/bulan (Honorer
Rp 600.000/bulan)
Agama
Murid
Islam 324 Orang
Kristen
(protestan) 105 Orang
Profil
Guru
Kepala
Sekolah 1 Orang
Guru
Kelas 12 Orang (
3 Orang Honorer )
Guru
B.Inggris 1 Orang ( Honorer
)
Guru
SBK 1 Orang ( Honorer
)
Guru
Agama Islam 1 Orang ( Honorer )
Guru
Agama Kristen 1 Orang
Fasilitas
Sekolah
Jumlah
ruangan belajar disekolah SD Negeri No. 060922 dari kelas
1 sampai kelas 6 ada 12 ruangan. Sekolah ini memiliki toilet dengan
keadaan air pet. Memiliki kantor guru yang bergabung dengan perpustakaan
beserta uks (usaha kesehatan sekolah) kecil. Memiliki 2 kantin sekoah. Dan
tidak mempunyai laboratorium dan lapangan.
Profil
Kelas yang di Observasi
Kelas : 2 SD
Murid Laki-laki : 9 orang
Murid Perempuan : 12 orang
Jumlah Meja : 17 (1 Kursi Guru)
Jumlah Kursi : 33 (1 Meja Guru)
Lama Observasi : 1 Jam
Hari Observasi : Jum’at 28 Maret 2014
Profil
Kelas yang di observasi
- · Papan Tulis
- · Kapur Tulis
- · Jam Dinding
- · Foto Presiden & Wakilnya
- · Lemari Kayu
- · Peta Indonesia
- · Poster (nama buah-buahan, sayur-sayuran, alphabet, pancasila, undang-undang, & hasil gambar siswa)
- · Kondisi lantai baik (sudah berkeramik)
- · Dinding kelas kotor
Persiapan
Observasi
Pada hari kamis 27 Maret 2014, kami berencana untuk mencari lokasi
sekolah dan meminta izin pada sekolah untuk melakukan observasi.Sebelum
melakukan perjalanan, dari rumah kami harus meyiapkan kartu tanda
mahasiswa untu menyatakan bahwa kami adalah mahasiswa fakultas psikologi usu
dan memakai almamater universitas. Kamipun berunding untuk memilih sekolah mana
yang kami tuju. Awalnya kami optimis dengan sekolah tersebut karena sekolah ini
salah satu sekolah yang sudah mempunyai nama dan sudah terakreditasi baik. Kami
berencana untuk mengobservasi sekolah tingkat dasar. Sesudah sampainya disana,
kami dengan tidak mudah menerima izin dari pihak sekolah dikarenakan kepala
sekolah lagi tidak berada ditempat. Jadi izin untuk masuk ke sekolah itu tidak
bisa. Akhirnya kami memilih untuk mencari sekolah lain. Dan setelah 2 sekolah
ditolak akhirnya kami diterima untuk observasi di satu sekolah dasar negeri.
Gurunya sangat menerima dengan kedatangan kami dan sangat ramah. Kami pun membuat
janji pada pihak sekolah untuk kembali di esok harinya untuk mengobservasi cara
pembelajaran disekolah tersebut.
Observasi
Pengajaran Selama Kelas Berlangsung
Hasil Observasi guru dan siswa :
Guru hanya fokus
pada siswa yang duduk didepan, dan siswa yang didepan sangat aktif, tapi karena
gurunya tidak menguasai sekeliling ruangan kelas, siswa yang duduk dibelakang
sangat pasif, sehingga siswa tersebut tidak mendapatkan perhatian dari gurunya.
Guru lebih sering memberikan pertanyaan terhadap seluruh siswa. Guru lebih
sering menggunakan tipe pembelajaran berbentuk cerita seperti narasi yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga komunikatif dalam membangun
hubungan antara guru dan murid. Murid besikap positif terhadap apa yang
dijelaskan oleh guru. Misalnya, menjawab setiap pertanyaan dari guru dengan
aktif. Murid semangat menjawab pertanyaan saat diberi tahu akan diberikan
reward atau hadiah.
Kritik dan saran dalam observasi yang
kami amati :
-Posisi duduk
setiap murid diubah setiap minggu, sehingga murid dapat aktif
-Kebersihan kelas
dijaga, agar proses belajar-mengajar berjalan dengan nyaman
-Selain
memberikan tugas, guru seharusnya memberikan pelajaran berbentuk permainan agar
siswa tidak jenuh dan pelajaran pun lebih bervariatif
-Siswa yang duduk
di belakang harus lebih sering dipantau dengan memberikan perhatian yang sama
dibanding dengan siswa yang duduk didepan
Analisis singkat dengan teori belajar
Teori Piaget
Proses
kognitif : Anak usia 6 tahun sudah mulai mengetahui bahwa 5 mainan
kecil, dapat disimpan didalam kotak yang kecil berukuran sama. Berarti ia sudah
memanfaatkan skema angka/jumlah. Skema adalah konsep atau
kerangka yang eksis didalam pikiran individu yang dipakai untuk
mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi. Piaget mengatakan bahwa
ada dua proses yang bertanggung jawab atas cara anak menggunakan dan
mengadaptasi skema mereka yaitu asimilasi dan akomodasi. Piaget
mengatakan bahwa ada dua proses yang bertanggung jawab atas cara anak
menggunakan dan mengadaptasi skema mereka. Asmiliasiadalah suatu
proses mental yang terjadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru
kedalam pengetahuan yang sudah ada. Anak mengasimilasikan lingkungan ke dalam
skema.Akomodasi adalah suatu proses mental yang terjadi ketika anak
menyesuaikan diri dengan informasi baru. Anak menyesuaikan skema mereka dengan
lingkungannya. Contohnya, Adi yang berumur 7 tahun yang diberikan sebuah krayon
dan sebuah buku gambar untuk mewarnai gambar apel. Adi belum pernah menggunakan
krayon untuk mewarnai, tetapi dengan mengamati cara gurunya menggunakan krayon
tersebut, maka Adi dapat mengerti bahwa krayon gunanya untuk memberi warna pada
gambar apel tersebut, dan cara penggunaannya dengan mencoret gambar apel
tersebut. Setelah mengetahui hal ini Adi akan memasukkan pengetahuan ini ke
dalam skema yang sudah dimilikinya (asimilasi). Tetapi Adi menggunakan krayon
dan mewarnai gambar tersebut sangatlah tidak rapi, coretannya membuat gambar
apel tidak seperti gambar apel, maka dari itu Adi harus sangat hati-hati dengan
menggunakan krayon dalam mewarnai apel tersebut. Penyesuaian ini mencerminkan
kemapuannya untuk mengubah sedikit pemahamannya tentang dunia (akomodasi).
Menerapkan Teori Piaget untuk
Pendidikan Anak
Gunakan
pendekatan konstruktivis. Piaget menekankan bahwa anak-anak akan belajar dengan
lebih baik jika mereka aktif dan mencari solusi sendiri. Piaget menentang
metode yang memperlakukan anak sebagai penerima pasif. Implikasi pendidikan
dari pandangan Piaget adalah bahwa untuk semua mata pelajaran, murid lebih baik
diajari untuk membuat penemuan, dan memikirkannya, bukan diajari menyalin
apa-apa saja yang dikatakan oleh guru.
Fasilitasi mereka
untuk belajar. Guru yang efektif harus merancang situasi yang membuat murid
belajar dengan bertindak. Situasi seperti ini akan meningkatkan pemikiran dan
penemuan murid. Jadikan ruang kelas menjadi ruang eksplorasi dan penemuan.
Perkembangan
Kognitif
Pendekatan Piaget
: Anak Operasional Konkret
Operasional
konkret adalah tahapan ketiga dari perkembangan kognitif Piaget (rata-rata dari
usia 7 hingga 12 tahun), dimana anak-anak berkembang dalam hal logika, tapi
bukan tentang pemikiran yang abstrak. Menurut Piaget, pada sekitar usia 7
tahun, anak-anak memasuki tahap operasional konkret, dimana mereka bisa
menggunakan berbagai operasional mental, seperti penalaran, memecahkan
masalah-masalah konkret (nyata), seperti dimana harus mencari pensil yang
hilang. Anak-anak pada usia ini sudah dapat berpikir dengan logis karena mereka
tidak terlalu egosentris dari sebelumnya dan dapat mempertimbangkan banyak
aspek dari situasi. Namun, pemikiran mereka masih terbatas pada situasi-situasi
nyata saat ini dan sekarang.
Hasil dari
observasi anak-anak usia 7-8 tahun, mereka sudah pandai dalam mengelompokan
hal-hal yang nyata, contohnya anak kelas 2 SD sudah dapat memilah objek menjadi
kelompok-kelompok, seperti bentuk, warna, atau keduanya. Mereka mengetahui
bahwa mangga memiliki anggota yang lebih sedikit dibandingkan kelas dimana ia
menjadi bagiannya seperti buah.
Adanya
seriasi,penyimpulan transitif dan inklusi. Seriasi adalah kemampuan mengurutkan
item sepanjang dimensi-dimensi. Penyimpulan transitif adalah pemahaman hubungan
antara dua objek dengan mengetahui hubungan keduanya dengan objek ketiga.
Inklusi kelas adalah pemahaman keseluruhan dan bagian-bagiannya.
Inilah hasil
observasi kami dalam jenjang pendidikan sekolah dasar
Kesimpulan
Kurangnya perhatian guru kepada
murid yang duduknya berada di belakang, akibatnya murid yang duduknya berada di
belakang kurang terpantau oleh guru tersebut. Guru tidak sering memberikan pertanyaan
individual melainkan pertanyaan universal (menyeluruh)