Saturday, March 22, 2014

Teori Ekologi Bronfenbrenner Kelompok 9


            Halo, ditulisan saya yang satu ini saya akan membahas tentang teori dari bronfenbrenner yang berhubungan ataupun yang berkaitan dengan kehidupan saya. Teori Ekologi Bronfenbrenner yang fokus utamanya adalah konteks sosial, dimana anak-anak berada dan orang-orang sekitar yang mempengaruhi perkembangan anak tersebut. Kalau dikaitkan dengan cerita kehidupan saya yang pernah saya alami sebelumnya orang-orang sekitar mempengaruhi prilaku saya. Yaitu pada saat saya SMP. Pada saat itu, teman-teman yang ada sekitar saya sangatlah hobi bermain game online, baik itu teman di lingkungan sekolah maupun teman di lingkungan rumah saya. Pada saat itu saya melihat teman saya bermain game online di sebuah warnet. Ketertarikan saya untuk bermain game tersebut pun muncul pada saat itu. Hingga akhirnya teman saya mengajak saya untuk bermain game tersebut di warnet yang berada tidak jauh dari rumah saya. Begitu juga dengan teman saya yang berada di lingkungan sekolah, mereka juga mengajak saya untuk bermain game online di warnet yang berada tidak jauh dari tempat saya sekolah pada saat itu. Pada kasus yang saya alami ini bisa kita lihat bahwa, pengaruh orang-orang sekitar yang membuat saya seperti itu. Pada contoh yang lain, teman-teman yang berada di lingkungan tempat tinggal saya adalah orang-orang yang berangkat mengaji setiap sore dan berangkat solat berjamaah di mesjid setiap magrib. Hal tersebut mempengaruhi saya untuk melakukan hal yang sama dengan yang teman-teman saya lakukan tersebut. Pada akhirnya dari kasus yang saya alami ini, hingga sekarang saya solat magrib di mesjid jika saya berada dirumah dirumah saat sore hari.
            Dalam teori ekologi bronfenbrenner, ia juga membahas 5 sistem dari teorinya yaitu: Mikrosistem, Mesosistem, Ekosistem, Makrosistem dan Kronosistem. Mikrosistem dalam teori bronfenbrenner ialah setting dimana individu menghabiskan banyak waktu  dengan keluarga, teman sebaya, sekolah & tetangga. Contoh Mikrosistem dalam kehidupan saya adalah dalam keluarga saya makan bersama di meja makan adalah hal penting dalam keluarga saya. Dimana kami berkumpul dan makan bersama di satu meja. Dan juga saya menghabiskan banyak waktu dengan teman sebaya saya. Contohnya itu saya berkumpul dan mengerjakan tugas bersama teman sebaya saya dan mencari jawaban bersama dari tugas yang telah diberikan tersebut, dan saling berbagi hingga satu sama lain dari kami mengerti tentang pelajaran tersebut. Mesosistem hubungan antara beberapa Mikrosistem atau hubungan antara beberapa konteks. Misalnya itu saya berbagi pengalaman yang saya dapatkan di sekolah saya dan menceritakan nya kepada orang tua saya. Sehingga orang tua saya mengatakan “lebih giat lah lagi belajar agar dapat menambah ilmu yang kau dapatkan” karena terjadi interaksi yang baik dengan orang tua maka saya semakin semangat untuk belajar dan untuk meraih prestasi saya. Lalu sistem yang ketiga adalah ekosistem. Ekosistem adalah ketika pengalaman di setting lain (murid tidak berperan aktif) memengaruhi pengalaman murid & guru dalam konteks mereka sendiri. Contohnya yang saya alami dulu ketika saya SMA, peraturan yang dibuat oleh yayasan di SMA saya, para murid tidak diizinkan untuk membawa handphone ke lingkungan sekolah. Jadi pengaruh pada kehidupan saya yang sekarang saya tidak menggunakan handphone pada saat sedang belajar, atau pada saat sedang berlangsungnya system pembelajaran. Sistem yang keempat Makrosistem, ialah meliputi kebudayan dimana orang hidup. Kebudayan mengacu pada pola prilaku, keyakinan dan semua produk lain dari sekelompok manusia yang diteruskan dari generasi ke generasi. Contohnya pada kehidupan saya adalah sebagai orang jawa dan juga sebagai satu-satunya anak laki-laki dalam keluarga saya, saya dituntut untuk lebih di bidang akademis. Namun saya tidak bisa lebih pada bidang itu. Dan akhirnya saya lebih pada satu bidang yaitu bermusik. Saya lebih pada  bidang musik namun tidak pada bidang akademis. Sedangkan kedua kakak saya lebih pada bidang akademis namun tidak pada bidang musik. Dan system yang terakhir adalah Kronosistem, dimana pada teori ini meliputi pemolaan peristiwa peristiwa lingkungan dan transisi sepanjang rangkaian kehidupan dan keadaan sosiohistoris. Contoh pada kehidupan saya adalah, dulu saya dan ibu saya terpisahkan oleh jarak, saya di medan dan ibu saya di aceh. Sehingga dulu saya tidak mendapatkan perhatian dari ibu saya sendiri, hingga akhirnya saya membuat akun jejaring sosial, dan bertidak agak orang-orang di jejaring sosial memperhatikan saya, karna saya tidak mendapatkan perhatian dari ibu saya.
            Mungkin hanya itu yang dapat saya tuangkan pada tulisan kali ini, dan masih banyak terdapat kesalahan pada tulisan ini. Mohon berikan komentar tentang tulisan saya, ataupun kritik dan saran yang membangun agar kedepannya tulisan yang dituangkan menjadi lebih baik lagi.

Wednesday, March 12, 2014

Psikologi Pendidikan & Teknologi



          Di zaman sekarang ini, di zaman yang serba canggih, teknologi bukan lagi hal asing melainkan sudah menjadi santapan sehari-hari, maka tentu saja banyak aspek-aspek kehidupan yang ikut berubah seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Salah satu aspek yang paling penting dan melekat erat dalam kehidupan adalah pendidikan, dimana pendidikan pun saat ini sudah berubah mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Tak jarang banyak kita lihat kampus kampus yang sudah mulai mengikuti arus modernisasi teknologi dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan e-learning. Dimana dosen dan mahasiswa tidak perlu bertatap muka langsung saat perkuliahan dilaksanakan. Contohnya, perkuliahan bisa dilakukan dengan menggunakan webcam, dimana dosen dan mahasiswa bisa berada di dua tempat yang berbeda sehingga komunikasi tetap terjadi dalam dua arah. Atau ada juga yang sistem perkuliahannya adalah dengan video conference. Dimana dosen dan setiap mahasiswa berada di banyak tempat yang berbeda, namun semua bisa tetap saling bertatap muka. Atau ada juga sistem perkuliahan dimana sang dosen merekam terlebih dahulu materi perkuliahannya, baik berupa kata-kata yang akan disampaikan dosen yang bersangkutan maupun bahan tertulis seperti slide presentasi yang kemudian dijadikan dalam satu video untuk kemudian dapat langsung di download oleh mahasiswa, sehingga sistem belajarnya menjadi semacam menonton video training. Dan semua itu bisa diperoleh mahasiswa hanya dengan mengklik satu tombol yaitu tombol download.

          Modul dan diktat kuliah pun sudah menjadi lebih modern. Dulu, kuliah harus membawa buku-buku tebal dan banyak namun sekarang buku bisa kita dapatkan dengan gratis atau berbayar hanya dengan mengklik tombol download. Yang cara membacanya pun menjadi lebih mudah karena hanya tinggal membuka dan membacanya dari sebuah gadget. Yang seperti ini kita sebut dengan e-book. Atau ada juga sistem yang lebih lazim digunakan yaitu, dosen menyuruh mahasiswanya untuk men-download sendiri bahan kuliah yang telah ia siapkan di blog atau web pribadinya. Cara ini lebih lazim digunakan karena lebih praktis dibanding jika dosen harus mengirim e-mail kepada mahasiswa. Slide-slide presentasi pun tidak lagi harus ditampilkan dimuka kelas karena saat ini ada fasilitas electronic messaging yang memungkinkan dosen mengirim file prsentasi kepada mahasiswa. Sistem pengumpulan tugas pun menjadi tidak lagi begitu rumit. Dulu, pengumpulan tugas harus bertatap muka langsung untuk penyerahan tugas, tentu saja itu memakan banyak waktu, biaya, tenaga, dan fikiran. Sedangkan saat ini mengirimkan tugas bisa dilakukan hanya dengan mengirimkan e-mail kepada sang dosen. Pencarian referensi dalam pembuatan tugas maupun skripsi saat ini juga menjadi lebih mudah karena adanya bantuan mesin pencari seperti google, yahoo, bing dsb. Tentu sangat lebih mudah dibandingkan dengan dulu ketika mencari referensi harus dilakukan diperpustakan, mencari buku diantara deretan ribuan buku lainnya kemudian membaca buku tersebut satu per satu. Perpustakan tentu saja memiliki waktu kerja yang terbatas, misalnya perpustakan di kampus saya waktu kerjanya adalah dari jam 10 pagi - 4 sore, sedangkan perpustakan daerah provinsi saya jam kerjanya adalah jam 9 pagi - 6 sore. Tentu ini sangat menghambat dikarenakan padatnya kegiatan mahasiswa seperti saya yang juga harus melaksanakan kuliah dan kegiatan organisasi yang dilakukan pada jam-jam yang sama dengan jam kerja perpustakan. Maka dalam kasus ini keberadaan mesin pencari sangat berperan penting dikarenakan mesin pencari dapat diakses kapan saja dimana saja dan dari mana saja yang saya inginkan untuk mencari referensi yang diperlukan dalam pembuatan tugas. Contohnya, saya bisa mencari referensi untuk membuat sebuah makalah pukul 2 pagi di kamar saya hanya dengan menggunakan gadget yang saya miliki.

          Bersyukurlah saya sebagai mahasiswa hidup di era yang serba canggih karena adanya teknologi, karena secara tidak langsung mempermudah proses belajar saya dalam mencapai tingkat pendidikan yang saya inginkan. Dan teknologi yang telah membantu kita semua termasuk saya dalam menyelesaikan tugas ini, kita sebut dengan INTERNET.